Monday, November 5, 2007

Kompresi Citra RGB

Setelah kemaren bikin kompresi citra grayscale, berikutnya aku coba bikin kompresi buat yang RGB. Kalau citra grayscale hanya terdiri dari satu matrik dua dimensi yang berisi nilai derajat keabuan, maka citra RGB terdiri dari satu matrik tiga dimensi. Misal matriknya kita sebut M[baris,kolom,RGB]. Baris dan kolom menunjukkan resolusi citra (baris x kolom piksel). Sedangkan RGB bernilai 3, sehingga matrik M[baris,kolom,1] menunjukkan nilai derajat R(Red) dari citra, M[baris,kolom,2] menunjukkan nilai derajat G(Green) dan M[baris,kolom,3] menunjukkan nilai derajat B(Blue).
Kompresi dilakukan dengan metode kuantisasi(soalnya yang
paling gampang yang ini...ni...), yakni dengan mengurangi derajat R, G dan B. Pada percobaan digunakan citra RGB 256 bit dan dikompresi menjadi citra RGB 128 bit. Citra hasil kompresi terlihat lebih redup dibanding citra asal. Ini dapat dilihat dari histogram citra, yang semula 256 bit menjadi 128 bit. Ya....yang namanya dikompres, resiko kualitas citra menjadi tak seindah warna aslinya memang sering terjadi. Kalo udah gitu mau apa lagi...... Sekarang tinggal pilih yang mana...Ukuran citra besar dan tampilan visualnya bagus (cerah), atau ukuran citra kecil tapi tampilan visualnya jelek (redup). Pinginnya sih ukuran citra kecil dan tampilannya tetep bagus.... Namanya juga manusia...pinginnya semua yang terbaik. Tapi gak usah kuatir, untuk yang ini nanti akan coba aku buat lagi dengan algoritma lainnya.
Hasil visualisasi citra sebelum dan sesudah kompresi dapat dilihat dibawah.
Bagian atas adalah citra sebelum kompresi dan histogram citra sebelum kompresi, sedangkan yang dibawah adalah citra setelah kompresi dan histogram citra setelah kompresi. Silakan dinikmati.

Friday, October 5, 2007

Keamanan dengan Sistem Biometrik

Sistem pengamanan yang banyak berlaku sekarang ini menggunakan user id dan password. Bisa dibayangkan seandainya kita diharuskan mengingat banyak user id dan password.... Tentunya memerlukan resource yang besar untuk itu. Ada account emai (kebanyakan lebih dari satu)l, perangkat komputer, ATM dan banyak lagi. Gimana ya caranya biar tetep aman tapi nggak harus menghafal user id dan password yang berbagai macam tersebut? Ada satu sistem keamanan yang dirasa cukup memadai yang dikenal dengan nama sistem biometrik. Keamanan dengan sistem biometrik bekerja atas dasar ciri-ciri fisik pelaku (orangnya). Beberapa yang sudah dikembangkan diantaranya adalah dengan sidik jari, telapak tangan, wajah , retina dan suara.
Pengamanan sidik jari bekerja dengan mencocokkan pola sidik jari seseorang dengan yang sudah tersimpan di database. Kalo dengan sidik jari pasti sudah banyak sistem yang menggunakannya. Contohnya aplikasi presensi. Perangkat komputer (notebook) juga banyak yang menggunakan metode pengamanan ini. Sedangkan sistem pengamanan telapak tangan bekerja dengan memanfaatkan keunikan pola pembuluh darah seseorang. Seperti halnya pengamanan dengan sidik jari, kita sudah punya database yang menyimpan pola pembuluh darah orang yang sudah terdaftar. Prinsip pengamanan dengan pengenalan wajah, retina dan suara mirip seperti yang ada pada sidik jari dan telapak tangan. Intinya dalam keamanan biometrik digunakan ciri fisik seseorang yang berbeda dengan lainnya (unik).